walikukun

walikukun menurut Ki Rekso Jiwo merupakan nama kayu bertuah yang dipakai sunan bonang pada masa itu dan setelah pertemuan dengan brandal lokajaya yang mana ingin merampas harta benda sunan bonang,namun dikarenakan sang sunan tidak membawa apapun dan menunjukan karomahnya sebagai wali dan menunjukan pohon kolang kaling dengan tongkatnya,seketika itu juga buah kolang kaling berubah menjadi emas.

Sungguh dasyat khasiat tongkat walikukun yang dibawa sunan bonang,bisa merubah buah kolang kaling menjadi emas,tanpa disadari jiwa brandalpun terkecoh dan memanjat pohon kolang kaling atau pohon aren,namun seketika buah kolang kaling berjatuhan dan brandal lokajaya jatuh pinsan

Setelah kesadaran kembali,dengan kesaktiannya mengejar sunan bonang dan seketika dapat dikejar,dan dilihatnya tongkat walikukun berubah menjadi tongkat ular yang belang keemasan,seperti tongkat ukiran ular.dan kemudian brandal lokajaya menjadi tertarik untuk memiliki tongkat kayu bertuah tersebut

Perebutan tongkat yang ulet membuat keduanya tersungkur,namun tongkat walikukun dapat direbut oleh brandal lokajaya,sunan bonang terlihat sedih namun tongkat yang tadinya ringan menjadi sangat berat dan menyiksanya,dan membuat brandal lokajaya tobat meminta ampun dan memohon untuk dijadikan murid

Dengan siasat dan menguji kesungguhan brandal loka jaya,sunan bonang memberi syarat untuk menjaga tongkatnya sampai beliau kembali,dan brandal lokajaya menyanggupi
karena pada dasarnya brandal lokajaya adalah raden mas sahid yang memiliki dasar agama yang kuat akhirnya bermunajat kepada Allah swt meminta untuk ditidurkan dalam menjaga tongkat walikukun seperti kisah dial quran surat al kafi yang tertidur hinga 50tahun.

dipinggir sungai tongkat walikukun ditancapkan sunan bonang,dan raden mas sahid dengan setia dan izin allah swt walaupun sungai mengalami pasang surut dan banjir

walikukun tongkat wali

Hal tersebut rupanya telah dilupakan sunan bonang dan akhirnya setelah dua tahun barulah,tuhan memberikan petunjuk jika beliau telah melupakan seorang hamba yang hendak menjadi muridnya ditepi sungai menunggui tongkat walikukun miliknya

dan sekejab dicarilah seorang hamba allah yang setia yaitu raden mas sahid yang setia menunggu,namun agak kesulitan karena pinggir sungai dipenuhi semak belukar,namun dengan kesaktian sunan bonang akhirnya ditemukanlah raden sahid

diucapkan salam untuk membangkitkan dari semedi tapa brata yang dilakukan,namun tidak menjawab,hingga seluruh semak belukar dibersihkan dari tubuh raden mas sahid dan membuang lumut yang menutupi telinganya,kemudian diucapkan salam dengan energi kebatinan tingkat tinggi,barulah seluruh organ tubuh raden mas sahid dapat berfunsi kembali
raden mas sahid tersadar dan buru buru bersujud ke sunan bonang,namun dicegah dan dipeluk erat dan beliau berkata bahwa sekarang ini raden mas sahid merupakan bagian dari waliullah karena perjalanan tarekat yang panjang dan memperoleh makrifatullah sehingga saat ini secara keilmuan sudah setara dan diberi gelar sesuai keadaannya yang menjaga tongkat disungai atau kali menjadi sunan kalijaga.
Dan tongkat walikukun yang dijaganya selama ini menjadi hak sunan kalijaga dalam menemani dirinya berdawah islamiah

begitulah cerita tentang kayu walikukun,sehingga kayu walikukun memiliki kasiat untuk,ketenangan hidup,keselamatan lahir batin dari gangguan manusia,binatang,jin maupun guna guna dan santet.dan membawa kemudahan dalam materi terhadap siapa saja yang memilikinya,atau kesuksesan secara finansial

dan Ki rekso jiwo memiliki sedikit karena kayu jenis ini sangat langka dan diperolehnya dihutan perbatasan wonosobo dan tuban yang terkenal keangkerannya,rencananya akan dipotong kecil kecil untuk bandul kalung dan dimaharkan kepada orang yang sesuai dan meyakini kekuatan dasyat ini serta tetap berpegang teguh pada imannya kepada tuhan penguasa alam semesta.
karena sehebat apapun khasiat kayu walikukun ini tidak akan dapat berfungsi maksimal jika yang memegangnya tidak mau mendekatkat diri kepada Allah swt. bahkan dapat menganggu siempunya seperti kisah brandal lokajaya
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Makam waliullah sukoharjo

Makam waliullah Kyai Khasan mukmin ini berada telukan,sukoharjo,dikenal ilmu agama serta kesaktiannya semasa hidup bahkan banyak cerita dimana karomahnya dapat menolong orang yang kesusahan saat beliau sudah ratusan tahun dimakamkan

Kyai khasan mukmin oleh masyarakat sekitar juga dikenal dengan nama mbah Gedong,mengingat pada masanya termasuk ulama kraton yang mengajarkan ilmu agama maupun ilmu yang lain pada raja dan keturunan kraton surakarta,ada kisah yang menyebutkan jika kitab kitab beliau masih dirawat dimasjid agung surakarta
oleh karena masa dulu bisa disebut priagung,priyayi agung,yang memiliki rumah megah atau Gedongan/gedong,dengan mengambarkan kesederhanaanya maka masyarakat banyak menyebutnya sebagai mbah,bukan kyai yang bertempat tinggal digedong

Kesederhanaan serta kebiasaan dalam membantu siapa saja yang mengalami kesusahan,dimasa hidupnya,hingga suatu ketika ada rombongan dari surabaya yang hendak mencari mbah gedong atau kyai khasan mukmin untuk bersilaturahmi dan menghaturkan rasa terima kasih,dimana saat beberapa orang menyatakan,disaat mobil mogok dalam kondisi dibelakang  adalah jalan turunan jurang,mobil yang hendak mundur kejurang ditahan seorang kakek bertongkat.
setelah keadaan aman,kakek tersebut ditanya nama dan tempat tinggalnya,menyatakan bahwa namanya adalah mbah gedong atau kyai kasan mukmin yang berasal dari daerah telukan,sukoharjo

Dengan nama dan alamat tersebut,maka masyarakat menunjukan pesarean,masyarakat banyak yang mengetahui kisah kisah heroik kyai khasan mukmin dalam menolong yang sedang kesusahan,namun bagi yang ditolong banyak yang tidak mempercayai hal tersebut,hal tersebut yang mendasari makam mbah gedong ramai diziarahi pada malam malam tertentu seperti malam jumat
Demikian sedikit kisah dari waliulllah yang ada disolo yang dikisahkan Ki Rekso Jiwo dari kisah kisah ahli spiritual tua disolo


semoga sedikit ulasan ini menambah referensi dalam memahami(ulas Ki Rekso Jiwo)nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo