Sabtu, 21 November 2015

Pesta sex digiri manik

Pesta sex digiri manik menurut Ki Rekso Jiwo mungkin hal yang biasa dikawasan desa sentren,giri manik slogohimo wonogiri,karena daerah terpencil lereng gunung lawu selatan yang sepi dan komplek wisata yang luas namun sepi penjagaan dimana pengunjungnya tak banyak karena lokasi yang sulit untuk bus masuk,dan rute jalan yang lumayan jauh jika harus berjalan kaki,sehingga pengunjungnya rata rata adalah sepeda motor dan mobil saja
Pos pertama hingga pos ke3 jalan setapak yang hanya bisa dilalui motor dan mobil,itupun berbahaya jika terjadi persimpangan karena jalan sempit diantara bukit dan jurang,oleh sebab itulah sangat jarang mobil masuk kepos 3

Nama sentren kemungkinan diambil dari Dewi  kanastren atau kanastri atau bidadari yang cantik jelita yang merupakan istri semar,sehingga Rara mendut tapa brata disana dan memiliki kecantikan yang luar biasa dan siapa saja jatuh hati padanya hingga banyak laki laki berebutan untuk membeli rokok bekas hisapannya,para seniwati maupun seniwan sering melakukan ritual untuk meningkatkan pamornya dalam dunia kesenian,yang mana ledek atau seniwati asal sekitar dahulu dikenal negatif karena adanya ritual pesta sex digiri manik ,bahkan cerita dari mulut kemulut pesta sex digelar untuk ritual pemujaan Rara mendut dalam memudahkan memperoleh kekayaan dengan syarat tertentu yang hanya bisa difahami oleh pelaku spiritual

air terjun digiri manik
air terjun digirimanik
Suasana sepi yang hanya ada penjual makanan dan minuman satu disetiap posnya,tentunya sangat memberikan peluang untuk pengunjung dalam niatan yang tidak baik yaitu pesta sex digiri manik,suasana sepi rindang dan dingin yang memberikan suasana romantis muda mudi atau pasangan yang berkencan disana.
Mungkin juga karena disana terdapat sendang yang digunakan mandi Rara mendut yang dipercaya banyak masyarakat sebagai sosok yang mana petilasan maupun makamnya biasa digunakan sebagai ritual pesta sex digirimanik yang menginginkan persugihan.
sendang yang bentuknya kurang lebih 100 meter persegi digunakan mandi Rara mendut dinamakan nglembreh karena kemben yang dipakai sehabis mandi merosot atau nglembreh sehingga terlihat payudaranya,kawasan hutan rindang dan dingin

Panorama alam yang indah sebagai tempat wisata juga banyak cerita atau kisah yang menjadi petilasan tokoh tokoh tempo dulu selain Rara mendut yang terkenal akan pesta sex,dikawasan tersebut terdapat 3 buah air terjun,yaitu air terjun manik moyo,kemudian tinjo moyo dan condro moyo,tak jauh dari air terjun manik moyo terdapat batu pertapan raden mas said atau pangeran samber nyawa yang digunakan untuk bermunajad agar perjuangannya melawan belanda agar memperoleh kemudahan dan kemenangan,batu tersebut dinamakan batu resi
air terjun digiri manik
air terjun digiri manik
Ada pula sebuah bukit yang dipakai bertapa beliau untuk bermunajad dan mengembleng mental spiritual yang bernama giri manik yang banyak dikunjungi pejabat maupun seniman untuk ngalap berkah disini yang sebelumnya ritual dan minum disendang drajat.
diharapkan dengan ritual sesuai laku batin pangeran samber nyawa,yang mana perjuangan melawan belanda yang kemudian menghantarkan beliau menjadi raja mangkunegaran dapat terjadi keajaiban pula pada diri pelaku ritual disana,
sedangkan untuk mandi pangeran samber nyawa biasa mandi disendang Kanastren,sesuai petunjuk yang dia dapatkan dalam bertapanya,Dewi kanastren atau istri Bathara Ismaya sedang mandi jamas disana sehingga muncul aura yang mempesona,sehingga ritual mandi dilakukan disana saat melakukan pertapaan digiri manik

Perpaduan energi negatif dari ritual pesta sex digiri manik dengan energi positif yang membawa perjuangan menjadi kejayaan berada disana,antara sosok Rara mendut dengan Raden mas Said atau pangeran samber nyawa,sungguh terasa sakral sekali dan alami,karena belum banyak diperhatikan pemerintahan daerah,sehingga menambah kesan yang semakin angker,jalan dari pos 3 menuju air terjun  ketiganya masih sangat alami dan membutuhkan perjuangan
air terjun digiri manik
air terjun di giri manik

Namun jika tidak ada keniatan yang besar untuk menikmati suasana dan kesakralan disana tentunya tidak akan menuruni bukit yang lumayan berat
Mungkin karena latar belakang yang seperti itulah sehingga pemerintah daerah tetap membiarkan kondisi jalanan yang rusak menuju lokasi dan suasana alami sehingga membutuhkan niatan kuat dalam menjalankan ritual disana.

Awalnya saya tidak tahu tentang kisah kisah diatas,karena penasaran dengan air terjun yang tak jauh dari kota solo yang menghantarkan rasa penasaran untuk berkunjung menikmati suasana dan akhirnya menemukan kisah kisah tersebut dari berbagai sumber,
karena waktu disana ada sebuah batok kelapa yang unik,yang tadinya digunakan sebagai wadah sadapan getah pinus,namun berada jauh dari pohon pinus dan tergeletak didekat aliran air,karena bentuknya yang unik seperti hidung petruk yang lancip,tidak seperti batok kelapa pada umumnya akhirnya dibawa pulang sebagi kenang kenangan dan suatu saat dapat berguna.
setelah mengetahui kisah kisah dibalik kawasan giri manik ternyata sangat berhubungan erat,antara petruk dengan Bathara ismaya atau semar,yaitu hubungan anak dan bapak,dan batok petruk sebagai simbolik energi yang dapat menghubungkan energi spiritual dengan Semar yang meninggalkan jejak yang tertutup portal gaib
atau merupakan gambaran payudara Roro mendut yang disaat setelah mandi disendang Nglembreh kain kembennya merosot atau nglembreh dan terlihatlah payudaranya,monggo silahkan dianalisa sendiri secara logika dan batin nomer whatshap 089666616661  Ki Rekso Jiwo

1 komentar: