Jumat, 28 Oktober 2016

Bubur Suran

Bubur Suran menurut Ki Rekso Jiwo merupakan bubur yang terdiri dari berbagai macam jenis biji bijian,dimana secara khusus dibuat pada malam satu suro,dimana bubur suran merupakan simbol keselamatan dan rasa syukur dan mengingat kisah nabi nuh
dimana nabi nuh sebelumnya terapung apung beserta umatnya dan berbagai jenis binatang yang diselamatkan agar tidak punah,dalam sebuah kapal yang dibuat nabi nuh sendiri,dimana masa itu datanglah air bah yang dasyat sehingga hanya umat umat pilihan yang diselamatkan,karena banjir bandang melebihi tinggi gunung selama 40 hari
Bubur suran
Bubur suran

Pada saat 40 hari,air mulai surut dan kapal bisa sandar dan seluruh rombongan bisa turun kedaratan,diantara puncak gunung,namun pada saat itulah persediaan pangan sudah habis dan hanya beberapa biji bijian yang jumlahnya tak seberapa,dan dikumpulkanlah beberapa jenis biji bijian tersebut untuk diolah bersama menjadi bubur yang bisa dinikmati nabi nuh dan kaumnya
Rasa syukur teriring dalam pembuatan bubur tersebut,karena bisa mendarat didaratan walaupun dipegunungan,oleh sebab itulah,moment tersebut diabadikan oleh kaum kejawen yang mempercayai berkat tuhan yang luar biasa,karena mengijinkan umat nabi nuh selamat dalam kiamat air bah yang melanda
makan bubur suran
Makan bubur suran

Pada hari itulah ditetapkan sebagai taun baru islam dan dirayakan oleh orang islam suku jawa,yang memahami sejarah diatas sebagai bentuk penghormatan kepada nabi nuh,ikut bersyukur dan menyambut hidup yang baru ditahun baru islam
Dalam tradisi islam abangan ajaran sunan kalijaga mengajak umat islam memahami arti pentingnya sejarah para nabi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dituliskan dalam qur an
mandi ruwat
Mandi ruwat

Dalam tradisi jawa diadakan bubur suran sebagai bentuk apresiasi tentang ajaran sunan kalijaga yang mengingatkan akan kuasa Tuhan yang maha segalanya,sehingga pada malam satu suro itu biasanya diadakan acara ruwatan yang bertujuan memohon ampunan Tuhan atas segala kesalahan dan dosa dosa yang diperbuat,sehingga berdampak tidak baik dalam kehidupan.
diharapkan ampunan tuhan menghapuskan hal hal negatif yang sering dialami,melalui prosesi ruwatan

Dalam Tradisi Ruwatan menurut versi Padepokan Mustika Jiwa yang diketuai oleh Ki Rekso Jiwo,minimal atau secara sederhana mengunakan sarana sejumlah 7 buah buahan,yang mana merupakan simbul dari 7 nafsu manusia yang harus diketahui,sehingga perlu dibabar dalam acara ruwatan,sehingga memahami dan dapat mengendalikan diri dari gangguan dari 7 nafsu yang bersemayam dalam diri atau kodrat manusia
Yang mana baik bubur suran atau buah buahan nantinya dimakan bersama setelah acara doa bersama dalam memohon ampunan tuhan
nomer whatshap 089666616661 Ki Rekso Jiwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar