Rabu, 20 Desember 2017

Perjalanan Pangeran Pabelan

Ajaran manunggaling gusti yang diajarkan kembali sultan hadiwijaya dalam kasultanan pajang tercium sampai kerajaan demak bintoro,terjadilah kekhawatiran para petinggi kerajaan demak beserta para sunan
sehingga diutuslah sunan giri untuk mempengaruhi Tumenggung mayang,yang merupakan adik ipar dari Panembahan senopati dan merupakan telik sandi mataram islam
Kerajaan Demak bintoro menyadari kekuatan,kepandaian strategi perang,serta kesaktian dari joko tingkir atau sultan hadiwijoyo,sehingga berusaha mengadu domba fihak mataram islam dan kasultanan Pajang,melalui Tumenggung Mayang yang memiliki ambisi besar menjadi pemimpin,namun dikarenakan adik ipar atau panembahan senopati merupakan anak angkat dari Sultan hadiwijoyo,Tumenggung mayangpun menjadi tunduk dibawah kepemimpinan Kasultanan Pajang
Tatkala sunan giri datang ke Katemenggungan Mayang,disambut baik oleh tumenggung mayang,Sunan giri sering kali Memuji pengabdian Tumenggung Mayang dan menyayangkan sikap sultan hadiwijoyo yang mengajarkan kembali ajaran Syech siti jenar atau manunggaling kawulo gusti,namun Tumenggung mayang tak tersulut emosi dan dapat berfikir jernih,walaupun Seorang Sunan atau wali yang berusaha mempengaruhi pikirannya
Hingga Sunan Giri mengatakan bahwa Anak semata wayangmu nantinya akan menjadi orang besar,maka didiklah dengan benar,berharap nantinya Pangeran Pabelan dititipkan dan didik dipondok Sunan Giri
Dan tanpa disadari,Pangeran pabelan yang menginjak usia remaja mendengarkan ucapan itu

Hal itulah yang menyebabkan Perubahan besar pada jiwa Pangeran Pabelan,dimana awalnya pangeran pabelan merupakan sosok yang penyabar,selalu mengalah,rasa minder dengan teman teman sebayanya menjadi hilang berubah menjadi pribadi yang penuh percaya diri
Mengingat Tumenggung mayang merupakan sosok yang ulet dalam bekerja,sehingga perhatian keanak menjadi kurang,Dan diusia yang masih terlalu muda untuk mempelajari ilmu kesaktian,dan belum bisa membedakan atau memilih guru yang baik untuk dirinya,maka Pangeran pabelan banyak berguru kepada orang yang dianggap memiliki kesaktian
Didalam fikirannya haus akan ilmu kesaktian yang mana nantinya akan mendukung dirinya menjadi orang besar,maka dicarilah guru yang bisa mempengaruhi pikiran orang lain dengan kemampuan supranatural yang dimiliki
dan bertemulah dengan seorang guru yang menguasai ilmu gendam pengasihan asmorodono yang usianya sudah tua namun terlihat masih muda dan memiliki istri yang cantik cantik dalam satu rumah,namanya Ki AnjangKanil
“ki,saya ingin menguasai ilmu mempengaruhi orang”
“syaratnya berat Raden”
“Syarat apapun akan saya lakukan Ki”
“baiklah jika raden memaksa,syarat pertama adalah mengiklaskan semua bekal yang Raden bawa,karena nantinya raden akan bertapa brata dipinggir sungai dibawah pohon waru doyong selama 41 hari,siapkah raden melakukannya ?
jika raden siap,maka akan saya beritahu mantranya”
Setelah Pangeran pabelan menyanggupi semua syarat yang harus dilakukan,maka Ki Anjang kanil memandikan pangeran pabelan dengan air yang dicampur berbagai bunga tuju rupa,setelah dimandikan,diwajibkan memakai pakaian biasa selayaknya rakyat jelata dan diajarkan ilmu lanjaran  atau mantra yang harus dihafalkan dengan tidak boleh ditulis,sampai benar benar hafal
Kata demi kata diucapkan Ki Anjangkanil,secara perlahan diikuti berulang ulang,hingga setiap kata dapat terucap sesuai urutannya dengan sempurna,sambil memasukkan daya cipta batin kedalam diri pangeran pabelan.
dalam waktu semalam mantra lanjaran dapat dikuasai dengan benar kemudian diantarlah ketempat dimana harus dilakukan tapa brata selama 41 hari
Setelah perjalanan lumayan jauh ditepi sungai dibawah pohon waru doyong,setelah diberi tahu tatacara laku,maka pangeran pabelan ditinggal sendiri untuk melakukan tugasnya bertapa brata

Dengan kesungguhan tekad memperoleh ilmu gendam pengasihan asmaradana,tapa bratapun dimulai,dengan duduk bersila membelakangi pohon waru doyong atau berada tepat dibawah doyongnya pohon,menghadap sungai sambil komat kamit membaca mantra yang telah dihafalkan semalaman
Berbagai mahluk halus menampakkan diri,perwujudan yang menyeramkan hingga yang menjijikan datang hendak membuyarkan tapa brata,namun dengan tekad yang luar biasa yang dimiliki,maka mahluk haluspun datang dan pergi silih berganti tanpa adanya rasa takut didalam hati
Berbagai macam godaan mewarnai tapa brata yang dilakukan Pangeran Pabelan,hingga sungai banjir,bangkai yang hanyut menyangkut didirinya hingga berbagai cobaan akan kematian pun datang

Tak terasa waktu cepat berlalu,41hari bertapa brata akan segera berakhir,dan hari terakhir tersebut,nampaklah ribuan binatang samberlilin hinggap dan merayapi sekujur tubuh ,membuat rasa geli yang luar biasa serta susah bernafas,berlahan lahan semua samber lilin yang menuupi sekujur tubuh menjadi samberlilin raksasa yang hendak mengigit.
karena tidak merasa takut dan khawatir,maka perlahan lahan samber lilin tersebut menjadi kecil dan masuk didalam dahi kepalanya,tepatnya diantara dua alis


-Bersambung
nomer whatshap 087879187799 Ki Rekso Jiwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar